marquee

keindahan senja di ujung hari

sunset

senja adalah saat dimana mentari meninggalkan bumi dengan menyisakan keindahan di ujung hari-harinya

Tugas ISBD : Manusia dan Harapan

Manusia dan Harapan

A.     Pengertian Kepercayaan Diri
Dalam bahasa gaul harian, pede yang kita maksudkan adalah percaya diri. Semua orang sebenarnya punya masalah dengan istilah yang satu ini. Ada orang yang merasa telah kehilangan rasa kepercayaan diri di hampir keseluruhan wilayah hidupnya. Mungkin terkait dengan soal krisis diri, depresi, hilang kendali, merasa tak berdaya menatap sisi cerah masa depan, dan lain-lain. Ada juga orang yang merasa belum pede dengan apa yang dilakukannya atau dengan apa yang ditekuninya. Ada juga orang yang merasa kurang percaya diri ketika menghadapi situasi atau keadaan tertentu. Berdasarkan praktek hidup, kita bisa mengatakan bahwa yang terakhir itu normal dalam arti dialami oleh semua manusia.

Percaya diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada kemampuannya, karena itu sering menutup diri.

Ada beberapa istilah yang terkait dengan persoalan kepercayaan diri yaitu ada empat macam, yaitu :
  1. Self-concept, adalah bagaimana Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan diri anda secara keseluruhan.
  2. Self-esteem, yaitu sejauhmana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauhmana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di dalam diri Anda.
  3. Self efficacy, ialah sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus. Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Pada hal yang lain juga sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
  4. Self-confidence, sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Hal ini juga merupakan perpaduan antara self esteem dan self afficiacy, dimana kita menilai diri kita sebagai sesuatu yang bermartabat, memiliki kelebihan dan mampu untuk memberdayakannya sehingga dapat mencapai hasil yang sukses.
Berdasarkan itu semua, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa kepercayaan diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap sebagai berikut :
1.      Tidak memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh sungguh.
2.      Tidak memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang).
3.      Mudah frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan.
4.      Kurang termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
5.      Sering gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
6.      Canggung dalam menghadapi orang.
7.      Tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang meyakinkan.
8.      Sering memiliki harapan yang tidak realistis.
9.      Terlalu perfeksionis.
10.  Terlalu sensitif (perasa).
Sebaliknya, orang yang kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu) melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan pengalaman dan perhitungannya.
B.     Kepercayaan Diri
Pada dasarnya manusia diciptakan sempurna, tinggal bagaimana kita mengartikan kesempurnaan itu, manusia memiliki akal sehat berupa akal pikir dan hati nurani yang dimana digunakan manusia sebagai bekal atu patokan kemasa-masa yang akan dilaluinya.
Manusia pada dasarnya memiliki rasa disini manusia dapat merasakan segala hal dalam perasaanna dikehidupan sehari-hari. Terutama rasa kepercayaan diri sendiri. Kepercayaan diri sendiri disini dapat diartikan bahwa manusia dapat mempercayai sesuatu atau hal melalui hati dan pemikirannya. Ia dapat menentukan berbagai aspek yang akan dilaluinya dengan cara percaya terhadap dirinya sendiri untuk pasti mengambil keputusan.
Pada hakikatnya, manusia memiliki rasa yang luar biasa terhadap orang lain maupun dirinya sendiri dan melalui kepercayaan itu sendiri. Ia mampu menyusun kehidupannya sendiri, asala ada penggarahan yang sesuai kodrat kehidupan dan dibarengi oleh jalan pemikiran yang logis dan keputusan hati yang mantap yang biasanya keputusan diambil dari kepercayaannya sendiri.
Setiap manusia di dunia ini pasti memiliki masalah masing-masing yang berbeda. Antara satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Tiap manusia pasti merasa bahwa hanya merekalah makhluk yang paling malang dan sial karena masalah yang mereka alami begitu berat.

Tidak semua yang kita rasakan ialah yang terburuk dari pada orang lain. Bersyukurlah dengan segala sesuatu yang masih kita miliki karena belum tentu orang lain juga memilikinya. Serta percaya bahwa Allah selalu memberikan jalan yang terbaik bagi hamba-Nya atas tiap-tiap masalahnya. Allah tidak akan memberikan suatu cobaan kepada hamba-Nya diluar batas kemampuan hamba-Nya. Maka dari itu sudah sepantasnya kita memiliki semangat yang tinggi untuk mengatasi setiap masalah yang datang dalam kehidupan kita yang datang silih berganti. Percaya dan yakin bahwa masalah tersebut pasti ada jalan keluarnya. tentunya dengan melakukan berbagai usaha agar masalah tersebut terselesaikan.
Namun apabila masalah tersebut belum juga terselesaikan, maka janganlah berputus asa. Karena sejatinya setiap masalah pasti mempunyai jalan keluar. Ada awal pasti ada akhir. Ada hulu pasti ada hilir. Hanya jalan dan waktu saja yang akan membuktikan keduanya.
Maka dari itu apabila kita mendapatkan suatu masalah, hendaklah kita selesaikan dengan penuh semangat dan kesabaran. Agar masalah tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Namun jika masalah tersebut telah terselesaikan, jangan jadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang telah lalu. Tetapi jadikanlah hal tersebut sebagai sebuah pengalaman yang berharga. Jadikanlah pengalaman tersebut sebuah pembelajaran yang membuat pribadi kita menjadi lebih baim lagi. Serta apabila kita bertemu dengan masalah yang lebih sulit lagi dari sebelumnya, janganlah langsung berputus asa. Berusahalah untuk menyelesaikannya. karena dengan semangat tersebut akan tercipta pribadi yang akan lebih baim pada diri kita.



Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar